Cerita Pilu Mahasiswa Indonesia Saat Gempa Turki

Kabar PPI  
sumber:Tajek

Pada Hari Senin, 6 Februari 2023, Gempa dahsyat terjadi di 34 km barat kota Gaziantep pada pukul 04:17 waktu setempat dan mengguncang 10 provinsi wilayah sekitarnya. Gelombang gempa ini mengakibatkan terjadinya kerusakan luas di Turki dan Suriah.

Menurut data terakhir yang berhasil didapat, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan korban tewas bisa mencapai 50 ribu jiwa lebih. Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengumumkan hari berkabung nasional untuk para korban gempa hingga 12 Februari 2023.

Berikut adalah kronologi dan kabar terkini dari salah seorang mahasiswa fakultas kedokteran di Gaziantep, Taj Fajri Muhammadi. Beliau menceritakan bahwa gempa pertama terjadi tanggal 6 Februari 2023 pukul 04.17. "Saya masih terlelap tidur karena waktu shubuh di Turki pukul 05.55. Saya langsung mengamankan diri dengan keluar dari rumah menuju ke tempat yg lebih lapang,hanya menggunakan celana pendek dan kaos,karena cuaca saat itu -4 derajat. Saya memutuskan untuk kembali kedalam untuk mengganti pakaian yg lebih hangat, gempa susulan terus terjadi, saya memutuskan untuk bergabung dengan teman teman yang sudah mengungsi di salah satu masjid dekat kampus. Alhamdulillah pukul 2 siang saya bisa berbicara langsung dengan pak dubes. Saya memohon kepada pak dubes untuk mengirimkan kendaraan evakuasi untuk kami yg terdampak, alhamdulillah pak dubes mengiyakan dan segera membentuk tim untuk proses evakuasi, untuk tanggal 6 malam kami bermalam di salah satu gedung di dalam kampus. Selama 2 hari kami alhamdulillah mendapatkan bantuan dari lazismuh Turki berupa uang sebanyak 8.000 lira untuk keperluan kami makan."

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ia lanjut menceritakan situasi dan kondisi selama disana. "Keesokan harinya pukul 20.00 waktu setempat, rombongan pak dubes sampai di Gaziantep dan bertemu saya dan teman teman yg juga terdampak gempa. Pak dubes memberikan kami petuah untuk tetap tenang dan menjaga kesehatan. Kami di evakuasi menggunakan 1 bus dan 1 mobil menuju ke Ankara, dan sekarang Alhamdulillah kami sudah aman di wisma KBRI di ibu kota Turki, Ankara”

Suhu udara di Gaziantep anjlok hingga minus lima derajat Celcius (23 derajat Fahrenheit) pada Kamis dini hari. Diketahui total WNI yang dievakuasi mencapai 108 orang (2 dari Malatya, 16 dari Diyarbakir, 51 dari Kahramanmaraz, 29 dari Gaziantep, dan 10 dari Hatay).

“Alhamdulillah kami sudah di evakuasi ke Ankara, hanya mungkin kecapean karena kurang tidur saja, insya Allah saya akan kembali lagi ke kota terdampak untuk mendampingi teman teman dari EMT(Emergency Medical Team) dari Indonesia yg akan membantu warga lokal di daerah yg terdampak”. Lanjutnya

Penulis: Jane/ Hidayah Hariani

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Awardee Turkiye Burslari 2020 Magister Tafsir of Sakarya UniversityMedia Pers PPI TurkiHidup kaya raya mati masuk surga

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image