Koali Grup Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Turki-Suriah Di Kota Malatya dan Kahramanmaras
Istanbul – Gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu menelan banyak korban jiwa. Berbagai bantuan datang dari pemerintah, masyarakat setempat, bantuan internasional, juga bantuan dari berbagai kalangan.Koali Grup, induk perusahaan restoran Indonesia di Turki juga turut menyalurkan bantuan.
Koali Grup menyalurkan bantuan sebanyak 60 juta untuk korban gempa pada Jum’at (11/02/2023). Bantuan tersebut merupakandana yang dikumpulkan dari pelanggan Restoran Koali dan Darmawangsa, restoran yang dibawahi oleh Koali Grup.
Bantuan diserahkan langsung oleh Tim Koali Grup denganberkoordinasi bersama AFAD (Badan Penanggulangan BencanaTurki) untuk mendistribusikan bantuan logistik di kota Malatya dan Kahramanmaras. Bantuan logistik yang diserahkan berupaselimut, jaket, kaoskaki, sembako, mainan anak-anak dan berbagai keperluan untuk wanita dan anak-anak.
“Kita memberi bantuan kepada Turki sebagaimana Turki juga membantu Indonesia dalam berbagai keadaan. Bantuan sekecilapapun yang kita berikan sangat berarti bagi mereka, sudahsemestinya kita saling membantu satu sama lain.” Jelas Fadhil Nur Saptady selaku pemilik dari Koali Grup.
Tim Koali Grup mengirimkan 7 orang personil untuk terjunlangsung ke lapangan termasuk Fadhil sendiri. Di lokasi gempa, Koali Grup juga bekerjasama dan saling berkoordinasi denganNGO dari Indonesia yang juga menjadi relawan, antara lain dariYayasan Sekolah Relawan, ASAR Humanity, dan Yayasan Gerak Menebar Kebaikan.
Selama mendistribusi bantuan, Tim Koali Grup dan relawanIndonesia yang lain menempati bascam yang disediakan oleh pemerintah Turki yang dulunya sebagai bangunan sekolah SMA. Tak hanya itu, bascam tersebut juga menampung berbagairelawan dari seluruh penjuru negara, seperti Mexico, China, Azerbaijan, juga terdapat para tentara dan polisi.
Proses penyerahan bantuan yang tak mudah karena harusmenempuh waktu perjalanan 12 jam dari kota Istanbul dengankeadaan jalanan yang rusak dan tanpa penerangan untuk menujuke lokasi gempa. Suhu yang ekstrem mencapai -10°C dimalamhari juga menjadi tantangan terberat.
Meski menemui berbagai kendala selama proses penyerahanbantuan tersebut, Fadhil mengaku merasa tersentuh dengansambutan dari Walikota Batalgazi Belediyesi, daerah tempatpendistribusian bantuan.
“Walikotanya mengucapkan terimakasih karena sudah datangmembantu dan tidak meninggalkan mereka sendirian.” terang Fadhil. (Tazkiya Maulida Husna)