Dukungan dan Respon Pemerintah Serta Masyarakat Turki Terhadap Palestina
Serangan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza masih terus berlanjut dan ribuan orang telah kehilangan nyawa akibat serangan tersebut, serangan yang dimulai pada 7 Oktober dan berlanjut selama 16 hari telah memakan jumlah korban luka melebihi 13 ribu orang. Tentara Israel menyerang pemukiman warga, pasar, bahkan rumah sakit yang membuat jumlah korban jiwa meningkat. Para anggota medis telah banyak yang membuka suara kepada media mengenai apa yang mereka hadapi dan rasakan saat ini.
Para pekerja medis masih terus berusaha menangani para pasien walaupun dengan fasilitas yang seadanya. Respon Intrenasional terutama para negara muslim sangat mengutuk Tindakan Israel. Berbagai bentuk pertolongan juga dikirimkan oleh banyak negara sahabat. Konvoi bantuan kedua untuk Jalur Gaza yang berada di bawah blokade Israel diumumkan memasuki Gerbang Perbatasan Rafah. Direktur Kantor Pers Gerbang Perbatasan Rafah, Wail Abu Muhsin menyatakan, 14 truk yang membawa makanan, obat-obatan, dan air akan diantar ke Badan Bantuan dan Pekerjaan Pengungsi Palestina (UNRWA) dan selanjutnya akan didistribusikan ke warga Palestina.
Konvoi bantuan kedua yang dikirim ke Jalur Gaza memasuki Gerbang Perbatasan Rafah.Manajer Kantor Pers Gerbang Perbatasan Rafah Vail Abu Muhsin dalam keterangannya menyatakan, Mesir membuka Gerbang Perbatasan Rafah bagi 14 truk yang membawa makanan, obat-obatan, dan air untuk memasuki Gaza.Abu Muhsin mencatat, truk-truk tersebut akan dikirim ke Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dan kemudian didistribusikan ke warga Palestina.Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, mengatakan dalam sebuah pernyataan atas penilaiannya.Konvoi pertolongan pertama yang terdiri dari total 20 truk memasuki Gaza pada 21 Oktober.
Dilansir dari Anadolu Ajansi (AA), sebagai bagian dari bantuan Turki ke Gaza, pesawat pertama yang membawa obat-obatan dan perbekalan kesehatan dari Bandara Militer Etimesgut ke Gaza lepas landas pada 23 Oktober 2023 pukul 09:00. Pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan Turki untuk warga sipil Gaza berangkat ke Mesir. Dalam lingkup bantuan, pesawat kedua akan berangkat ke Bandara El-Arish Mesir pada pukul 12.00, sementara dilaporkan dua pesawat lagi akan berangkat ke Mesir pada siang hari.Di sisi lain, kemarin, pesawat Kepresidenan yang membawa obat-obatan dan perbekalan kesehatan ke Gaza, termasuk 20 tenaga ahli kesehatan, berangkat dari Bandara Esenboğa menuju Mesir.
Turki melakukan upaya internasional yang intens untuk memberikan dukungan kesehatan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang berada di bawah blokade Israel. Sementara lalu lintas diplomatik Presiden Erdoğan dan para menteri untuk gencatan senjata berlanjut dengan cepat, AFAD dan Bulan Sabit Merah Turki (Kızılay) melanjutkan persiapan mereka untuk pesawat bantuan ke-4 yang akan membawa pasokan medis. Menteri Kesehatan Fahrettin Koca juga melakukan diplomasi telepon dengan banyak lawan bicara internasional, termasuk para pimpinan tertinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengenai dukungan kesehatan yang merupakan salah satu kebutuhan paling mendesak bagi masyarakat Gaza.
Menyatakan kepada Direktur Regional WHO Eropa Hans Kluge, Direktur Kantor Regional Mediterania Timur (EMRO) Ahmed Al-Mandhari, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa kawasan tersebut sangat membutuhkan dukungan dalam hal layanan kesehatan, Koca mengatakan bahwa Turki harus mengirimkan kapal rumah sakit ke wilayah tersebut atau mengirim rumah sakit ke Gaza.
Ia menyatakan siap mendirikan rumah sakit lapangan di titik-titik dekat Gerbang Perbatasan Refah. Koca juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Kesehatan Yordania Firas Ibrahim Al-Hawari dan Menteri Kesehatan Mesir Khaled Abdel Ghaffar mengenai bantuan ke Gaza.
Setelah pengeboman salah satu rumah sakit Palestina oleh tantara Israel, Masyarakat Turki sangat marah dan melakukan demonstrasi di depan kantor Kedutaan Besar Israel untuk Turki di Istanbul (17/10/23). Selain itu, beberapa aktivis di Istanbul (22/10/2023) bahkan membagikan video mereka yang sedang menempelkan selebaran di tempat-tempat yang mudah dilihat seperti halte bis atau tiang listrik sebagai bentuk dukungan Pro-Palestina yang berisi pernayataan boikot terhadap merk Internasional yang berafiliasi dengan Israel dan memberikan bantuan selama perang berlangsung.