Al Qur’an adalah pedoman utama bagi seorang muslim dalam meniti jalan hidupnya. Di dalamnya, terdapat kisah-kisah dan petunjuk jalan yang bila dipegang teguh, niscaya akan mengantarkan pada keselamatan dunia dan akhirat.

Membacanya saja akan diganjar oleh Allah Subhanahu wata’ala dengan 1 kebaikan yang dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan, untuk tiap huruf yang dibaca. Apalagi, pahala bagi yang orang yang menghafal Al Qur’an.

Menghafal Al-Qur’an sendiri tak memandang usia. Terlepas siapa dan berapapun usianya, semua bisa menghafal Al-Qur'an. Bahkan yang Allah beri keterbatasan pada matanya, seperti sahabat Rasulullah SAW dan anak-anak tunanetra zaman sekarang, Allah seringkali memberi kemudahan dan mampu menghafal Al-Qur'an.

Sebagaimana yang Allah firmankan dalam Al-Qur'an surah Al-Qamar ayat 17 yang berbunyi ;

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”

Dalam ayat tersebut menegaskan bahwa Allah telah memberikan kemudahan berupa Al Quran untuk dibaca, dihafal, dan dipahami untuk kemudian dikerjakan. Allah bahkan menjamin kemudahan kepada orang yang meragu dan tidak yakin sekalipun.

Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang bisa kita terapkan sebelum menghafal Al-Qur'an dan strategi selama menghafal Al-Qur'an.

1. Merubah Mindset

Banyak orang yang berpikir bahwa menghafal Al-Qur'an adalah pekerjaan yang sulit. Mindset inilah yang membuat orang menjadi ragu dan merasa mustahil untuk menghafal Al-Qur'an. Selama kita masih memiliki pola pemikiran seperti itu, maka sampai kapanpun kita tak akan pernah berani memulai untuk menghafal Al-Qur'an.

Mindset seperti itulah yang perlu kita ubah pertama kali. Mindset bahwa menghafal Al-Qur'an itu tidak sulit dan telah Allah jamin kemudahan selama menghafalnya. Yakin adalah kunci pertama yang harus kita tanamkan dalam diri. Yakin bahwa menghafal Al-Qur'an itu mudah dan kita pasti bisa menghafalnya.

Sikap yakin tersebut harus terus kita tanamkan dalam hati. Agar proses menghafal Al-Qur'an kita tidak terperangkap oleh bisikan setan dan muncul perasaan ragu serta was-was.

2. Niat Ikhlas karena Allah

Setelah yakin dan percaya bahwa menghafal Al-Qur'an itu mudah, kita perlu meluruskan niat dalam menghafal Al-Qur'an. Bahwa tujuan kita menghafal Al-Qur'an adalah ikhlas karena Allah ta'ala dan hanya untuk mengharap Ridha-Nya.

3. Istiqomah dalam Menghafal

Menghafal Al-Qur'an adalah pekerjaan yang mulia. Waktu yang dihabiskan selama menghafal Al-Qur'an juga adalah waktu yang penuh keberkahan.

Namun dalam sehari-hari kita sering merasa tak ada waktu luang untuk menghafal Al-Qur'an. Kita merasa tak ada waktu kosong yang bisa kita sempatkan untuk menghafal. Sehingga dalam prosesnya, seringkali kita mogok dan berhenti di tengah jalan.

Menghafal Al-Qur'an tak harus membutuhkan waktu yang banyak. Yang terpenting adalah istiqomah dalam melakukannya. Contoh waktu yang bisa kita ambil adalah setelah waktu shalat shubuh. Banyak orang yang waktu produktifnya di saat tersebut. Di waktu itu, kita bisa mengambil waktu selama setengah sampai satu jam untuk menghafal.

Setengah atau satu jam dari satu hari kita adalah waktu yang sangat sedikit. Hal itu tak bisa menjadi alasan bahwa kita tak memiliki waktu luang untuk menghafal. Menghafal Al-Qur'an tak butuh memakan waktu yang banyak dalam melakukannya, yang terpenting adalah keistiqamahan. Selama kita Istiqomah dalam melakukan, siapapun dari kita bisa menghafalkan Al-Qur'an.

Mari Mulai Menghafal

Kita mengetahui bahwa menghafal Al-Qur'an adalah pekerjaan yang mulia. Banyak orang yang menginginkan bisa menghafal Al-Qur'an, namun masih ragu dan tidak yakin untuk memulainya.

Menghafal Al-Qur'an tak pernah memandang siapa, umur berapa, pekerjaannya apa, dan apakah pintar atau tidak. Menghafal Al-Qur'an adalah pekerjaan yang Allah jamin dapat dilakukan oleh semua orang.

Selama orang tersebut yakin dan ikhlas karena Allah ta'ala, maka Allah akan memberinya jalan dan kemudahan dalam menghafal Al-Qur'an. (Husna)