Edukasi

ICMI Pusat bersama Diaspora Pelajar Luar Negeri Menginisiasi Pembentukan ICMI Eropa Raya

Prof. Arif Satria dalam sambutan inisiasai pembentukan ICMI Eropa Raya.

Sabtu, 25 Maret 2023, menjadi hari yang bersejarah bagi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk mengembangkan kualitas organisasinya dengan menginisiasi pembentukan ICMI Eropa Raya. Ketua Umum ICMI, Prof Dr. Arif Satria, dalam sambutannya pada acara diskusi secara daring menyampaikan pentingnya mengkonsolidasikan SDM berkualitas seluruh cendekiawan dan diaspora Indonesia di Eropa untuk bisa mengkontribusikan pemikiran dan idenya dalam rangka berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Selain di hadiri Ketua Umum, dihadiri pula Wakil Ketua Umum Dr. Priyo Budi Santoso, dan Prof Riri Dr. ir. Riri Fitri Sati, M.Sc, M.M.

“ICMI tidak berpolitik, tujuan ICMI adalah mengabdikan pemikiran para cendekiawan berkualitas dalam upaya berkontribusi untuk masyarakat dan bangsa Indonesia. Pembentukan ICMI Eropa Raya ini selaras dengan harapan ICMI Pusat untuk membesarkan ICMI tidak hanya dilingkup nasional tapi juga lingkup internasional sekaligus memperkenalkan islam yang rahmatan lil alamin kepada seluruh masyarakat dunia” papar Prof Arif Satria dalam sambutannya.

Dr. Priyo menyambut baik inisiasi pembentukan ICMI Eropa Raya. “Kami senang sekali dengan semangat rekan-rekan di Eropa untuk membesarkan ICMI dan berharap agar ICMI menjadi pusat diskusi dan peradaban islam yang intelek di Eropa. Harapan kedepannya ICMI Eropa Raya bisa menjaring tidak saja mahasiswa tapi juga diaspora muslim yang ingin berkontribusi terhadap ICMI dan juga kedepan bisa membentuk ICMI ditiap-tiap negara di Eropa” ujar Dr. Pryio memberikan tanggapannya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Suasana zoom inisiasi pembentukan ICMI Eropa Raya

Pembentukan ICMI Eropa Raya yang diinisiasi oleh Ketua Umum ICMI ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mahasiswa PhD dan Master, serta diaspora dari berbagai negara Eropa yang hadir. Antara lain dihadiri Prof Hendro Wicaksono, Dosen Jacob University Bremen, Jerman; Choirul Anam, PhD, Ketua Umum KAHMI Eropa Raya dari Ceko; Rio Yusri Maulana, Ketua PPI Slovenia dari Ljubljana; Agung Wicaksono, Ketua PPLN Hungaria dari Budapest; Lukmanul Hakim Zaini, Mantan Ketua PPI Austria dari Vienna; Erwin Natosmal Oemar, Mahasiswa S2 di Torino Italia; Adhie Marhadi, Ketua PPI Hungaria dari Budapest; Nadea Zahra, Mahasiswa UCL London; Kevin Nizam, Koordinator PPIDK Amerika Eropa dari Berlin Jerman; Fauzul Azhim, Mahasiswa Master Hub Internasional di Istanbul Turki; Narendra Rake Mahasiswa S2 di Frankfurt Jerman; Zulqadri Ansar Mahasiswa S3 Land Management TU Munich; dan Reza Hasbullah Mantan Ketua PPI Jerman di Munich.

Pertemuan secara daring tersebut, memutuskan persetujuan dari Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum ICMI Pusat pembentukan ICMI Eropa Raya yang dikemudian hari diharapkan dapat mendorong terbentuknya ICMI dimasing-masing negara. Selain itu, pertemuan tersebut secara aklamasi mengangkat Prof. Hendro Wicaksono sebagai Ketua Umum ICMI Eropa Raya.

Prof Hendro yang merupakan alumni Insititut teknologi Bandung (ITB) ini mendapatkan gelar Master, PhD dan Professor-nya di Jerman. Saat ini sebagai Professor di bidang Tehnik Industri di Jacob University, Jerman. Melihat profilnya, Prof Hendro ini mengingatkan dengan sosok besar Alm. Prof BJ Habibie yang merupakan alumni Jerman dan memiliki jejak sebagai Pendiri sekaligus Ketua Umum ICMI.

Dalam sambutannya, Prof Hendro mengucapkan terima kasih atas amanah dan kesempatan yang diberikan sekaligus memaparkan sedikit harapannya terhadap ICMI Eropa Raya. “Tujuan utama ICMI Eropa Raya diharapkan dapat memperkenalkan Identitas cendekiawan muslim Indonesia di eropa, sekaligus memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang damai, memiliki banyak cendekiawan aktif dan kontributif” ujar Prof Hendro dalam sambutannya.

“ICMI Eropa Raya harus dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan organisasi internasional dan organisasi islam Indonesia yang sudah ada di Eropa seperti PCINU, PCIM, KAHMI Eropa dan juga dengan pemerintah dalam hal ini KBRI dan KJRI dalam upaya menunjukkan eksistensi serta kontribusi nyata. Dengan berkumpulnya para peneliti dan cendekiawan hebat di Eropa, ICMI Eropa Raya bisa merespon isu-isu sensitif tentang islam di Eropa secara intelek dan bisa kontribusi pemikiran untuk mendukung tercapainya kemajuan Indonesia pada 2030 dan 2045 mendatang” tutup Prof Hendro.